IDENTIFIKASI BERBAGAI PAKAN TERNAK


LAPORAN
ILMU PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN TERNAK
IDENTIFIKASI BERBAGAI PAKAN TERNAK



NAMA                        : LUTFIYATUL HIDAYAH
NIM                            : C31120065
PRODI                        : PRODUKSI TERNAK


POLITEKNIK NEGERI JEMBER





Klasifikasi bahan pakan ternak:
Ø  Hijauan kering
Adalah semua hijauan pakan dan limbah pertanian yang dipotong dan dirawat serta produk lain yang mengandung seerat kasar lebih dari 18%.
1.      Jerami (hay)
jerami adalah bagian batang tumbuhan yang setelah dipanen bulir-bulir buahnya baik bersama tangkainya atau tidak dikurangi dengan akar dan sisa batang yang disabit dan masih tegak dipermukaan tanah. Jika dibandingkan dengan rumput daya cerna jerami padi lebih lambat.  Untuk jerami padi waktu cerna dapat mencapai 5-12 hari, sedangkan rumput hanya 2-3 hari saja. potensi jerami sebagai sumber energi cukup baik.  Pengolahan dan Pengawetan jerami merupakan upaya untuk dapat meningkatkan daya cerna dan mempertahanakan kualitas selama mungkin selama penyimpanan.  Jerami bisa disimpan dan diawetkan dengan cara pengeringan (haylage) dan silage.
2.      Sekam padi (kulit gabah) (rice husks)
Sekam adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia) berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam (endospermium dan embrio). Sekam dapat dijumpai pada hampir semua anggota rumput-rumputan (Poaceae), meskipun pada beberapa jenis budidaya ditemukan pula variasi bulir tanpa sekam (misalnya jagung dan gandum). .Dalam pertanian, sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang, dicampur di tanah sebagai pupuk, dibakar, atau arangnya dijadikan media tanam
.

Ø  Hijauan segar, padang rumput dan tanaman pakan
Adalah hijauan yang dipotong atau tidak dan diberikan dalam bentuk segar (kandungan airnya tinggi).
1.      Rumput gajah (elephant grass)
merupakan tanaman parennial yang dapat tumbuh sampai tinggi 180 – 300 cm. Rumput gajah tumbuh baik di daerah pegunungan dengan curah hujan 2500 mm/th. Pemotongan dapat dilakukan pada umur 30 – 50 hari dengan produksi sekitar 150 – 200 ton/ha. Berwarna hijau, dan berbau khas rumput. kandungan nutrisi rumput gajah berdasar 100 % Bahan Kering (BK) yaitu Protein Kasar (PK) 10,1%; Lemak Kasar (LK) 2,5%; Serat Kasar (SK) 31,2%; Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) 46,1%; TDN 59% dan abu 10,1%.
2.      Rumput belangga (belangga grass)
PK berkisar antara 4-14% dengan SK 28-36%. TDN 38-61% dan Kecernaan Bahan Kering 40-62%. Kandungan SK dan PK dipengaruhi oleh frekwensi pemotongan dan umur tanaman. Kandungan Beta-N 40-50% dan LK 0,6-2,8%. Kandungan P>0,15%.berwarna hijau, mempunyai daun yang panjang tipis.
3.      Daun gamal (gamal leaves)
Daun gamal dapat digunakan sebagai pakan ternak. pohon gamal merupakan tumbuh-tumbuhan yang berukuran sedang atau berbentuk kecil, batangnya bercabang-cabang berbentuk pohon kecil, batangnya bercabang-cabang dan tumbuh ranting serta daun, ternak kambing dan domba umumnya menyukai daun gamal tetapi pada musim kemarau hampir semua ternak herbivora menyukainya. Gamal mempunyai bau yang khas dan daunya memiliki rasa pahit apabila dimakan. Daun gamal.
4.      Daun turi (turi leaves)
Pohon turi ada dua macam yaitu yang brbunga putih dan berbunga merah. Susunan zat-zat makanan daun turi yang berbunga putih adalah 40,62% protein, 5,66% lemak, 33,38% BETN, 10,67% serat kasar dan 11,20% abu. Tetapi kedua macam daun turi tersebut memiliki bau khas yang sama yaitu khas daun turi, daunya juga sama yaitu helaian serta agak kaku dan memiliki ras pahit apabila dimakan.

Ø  Silase (silage)
Adalah hijauan yang telah melewati masa pengawetan asam (rumput, tanaman jagung) tetapi tidak termasuk silase ikan.
1.      Silase jagung (corn silage)
silase adalah pengolahan bahan atau hijauan dengan cara dipotong-potong, kemudian dimasukkan ke tempat/ruang yang kedap udara (silo) dengan pemadatan, sampai waktu tertentu. Jika dibandingkan dengan silase rumput, silase jagung mempunyai keunggulan yaitu produksi per satuan luas lebih banyak, lebih konsisten, lebih disukai ternak, lebih tinggi TNT dan vitamin D-nya.  Pembuatan silase jagung yang umum adalah sebagai berikut.
-Tanaman jagung yang belum dewasa (milk stage atau periode masak susu). Tanaman jagung, termasuk batang, daun dan buah muda di potong-potong untuk dibuat silase. Pada periode ini tanaman jagung kaya akan zat gizi terutama zat gula sehingga membantu proses fermentasi. Silase yang terbentuk lebih disukai sebagai pakan ternak dengan TNT 60 – 75% dan protein 11 – 15%.
-Tanaman dewasa (mature stage). Hijauan atau brangkasan jagung setelah diambil tongkolnya, dipotong-potong untuk dibuat silase. Hasil silase lebih bulky dan mengandung TNT 30% dan protein 8,3%

Ø  Sumber energi
Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan pakan yang kandungan serat kasar kurang dari 18% dan mengandung protein 20% atau lebih.
1.      Tepung jagung (cornflour)
Tepung jagung terbuat dari biji jagung yang sudah dihaluskan dengan tepung penghalus jagung. Tepung jagung ini mempunyai tekstur yang halus(bubuk) dan berwarna kuning cream. Bau dari tepung jagung ini manis. Tepung ini berfungsi sebagai penghasil energi dan mempunyai kandungan lisin dan protein yang lebih tinggi daripada gandum.tepung jagung ini merupakan bahan baku untuk pembuatan pakan ternak.
2.      Onggok
Onggok berasal dari ubi kayu yang merupakan limbah dari air pati pembuatan tepung tapioka. Onggok mempunyai warna putih tulang, bertekstur seperti tepung dan tidak berbau. Onggok berperan sebagai sumber energi bagi ternak karena mengandung karbohidrat yang tinggi. nilai gizi yang terkandung pada onggok adalah protein lemak 2,3%,air 20,31%,dan abu 4,4%. Onggok merupakan bahan baku untuk pembuatan pakan ternak terutama pakan unggas.
3.      Dedak (bran)
Dedak merupakan limbah dalam proses pengolahan gabah menjadi beras yang mengandung “bagian luar” beras yang tidak terbawa, tetapi bercampur pula dengan bagian penutup beras itu. Hal inilah yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya kandungan serat kasar dedak. Berdasarkan mutu dedak padi, dapat dibagi dalam tiga kelas yaitu dedak kasar, dedak lunteh (halus) dan bekatul. Kandungan nutrisi dedak adalah PK 12%, lemak 13%, serat kasar 12%, abu 10,1%, 41,9% BETN (Hartadi, 1993). Dedak kasar ini sebenarnya terdiri atas pecahan-pecahan kulit gabah yang masih tercampur dengan sedikit bahan yang berasal dari berasnya sendiridan berwarna kuning cerah.  Dedak kasar yang sungguh-sungguh kering mengandung rata-rata 10,6% air; 4,1% protein; 32,4% BETN; 35,3% serat kasar; 1,6% lemak; 16% abu, kadar protein dapat dicerna 2,8% dan martabat patinya 19%.
4.      PK 2
PK 2 adalah hasil dari limbah penggilingan padi. Warnanya coklat susu, berbau tengik, berteksur seperti tepung yang sangat lembut. PK 2 adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan pakan ternak yang berperan sebagai sumber energi bagi ternak ruminansia.
5.      Bekatul (sparator)
Bekatul merupakan hasil akhir proses penggilinan padi yang penggilinganya berada di pabrik-pabrik. Tekstur dari bekatul seperti bubuk halus yang lebih halus dari PK 2, berwarna coklat muda dan berbau tengik. Bekatul berperan sebagai sumber energi bagi ternak non ruminansia.
6.      BijiJagung(seedcorn)
Kandungan nutrisi jagung kuning adalah karbohidrat (terutama pati 80% dari bahan kering), protein 15% dari bahan kering dan lemak 15,5% dari bahan kering dan air. Jagung kuning merupakan jenis dari sereals, berwarna kuning yang mempunyai kandungan lisin dan protein yang lebih tinggi daripada gandum. Jagung kuning disamping mengandung karoten, juga menjadi sumber energi dalam ransum. Jagung mengandung kadar triptofan yang rendah sedangkan yang paling rendah adalah kadar metioninnya dan lisin. Kandungan nutrisi jagung kuning adalah 1,7% abu, 2,2% SK, 68,6% BETN dan 8,9% PK (Hartadi, 1993).
7.      Molase
Mollase berasal dari limbah hasil ikutan dari proses penggilingan tebu untuk dijadikan gula. Kandungan gula dalam tetes mencapai 77%, serta mengandung protein kasar sebesar 3,5%. Bertekstur solid, berwarna coklat kehitaman. Sebagai pengontrol debu pada bahan pakan kering.


Ø  Sumber protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang memiliki kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan atau tanaman)
1.      Tepung ikan (fish meal)
Tepung ikan merupakan limbah hasil pengolahan minyak ikan dan hasil sisa industri ikan yang sudah tidak di jual untuk konsumsi manusia. Tekstur dari tepung ikan lembut seperti tepung karena Limbah tersebut dikeringkan dan di tumbuk atau di giling, berwarna coklat dan berbau amis. Tepung ikan berperan sebagai sumber protein hewani yang berguna untuk pertumbuhan tulang ternak. Tepung ini sangat baik digunakan untuk bahan baku untuk dijadikan pakan ternak unggas karena memiliki kandungan nutrisi seperti protein 60-75%, lemak 6-14%, kadar air 4-12%, dan kadar abu 6-18%. Dan mengandung asam-asam amino essensial yang cukup untuk kebutuhan ayam dan sumber dari lisin dan metionin.
2.      Tepung daging tulang (meat bone)
Tepung daging tulang berasal dari daging afkir dari berbagai jaringan lunak lain yang tidak dikonsumsi oleh manusia dari pemotongan ternak (Rumah Potong Hewan), juga berasal dari ternak yang mati. Oleh karena itu kualitasnya tergantung dari komposisi bahan asal, metode, dan suhu pembuatanya. Nilai nutrisinya lebih rendah dari tepung ikan. Penggunaan tepun daging tulang akan lebih baik jika dicampur dengan sumber protein hewan yang lain.
3.      Kulit edamame yang sudah dicacah (chopped edamame skin)
Kulit edamame merupakan limbah dari edamame berupa kulit. Kulit edamame ini sudah melalui proses penumbukan kasar sehingga mempunyai tekstur yang kasar yang berkeping-keping, berwarna coklat dan berbau apek. Kulit edamame yang sudah dicacah ini merupakan bahan baku untuk pembuatan pakan ternak yang berperan sebagai penghasil protein nabati bagi ternak.
4.      Kulit kopi (leather coffee)
kulit kopi ini adalah limbah dari kopi yang berupa kulit ari yang sudah dikeringkan dan ditumbuk kasar. Warna dari kulit kopi ini adalah coklat dan berbau apek, bertekstur kasar.kulit kopi berperan sebagai penghasil protein. kulit kopi ini merupakan bahan baku untuk pembuatan pakan ternak.
5.      Crumble
Crumble adalah pakan jadi yang berasal dari campuran berbagai bahan baku pakan ternak dan berbentuk pecahan/butiran bentuk ini merupaka perkembangan lebih lanjut dari bentuk pellet. Bentuk ini banyak digunakan untuk semua umur ayam broiler. Ransum ini banyak diguakan oleh peternak karena harganya lebih murah dari pada pellet. Warnanya coklat muda dan berbau amis. Crumble berperan sebagai sumber protein hewani.
6.      Pellet
Pallet adalah pakan jadi yang penyusunan formulanya sama dengan crumble. Tetapi mempunyai tekstur yang berbeda. Pallet berbentuk bulat panjang.berwarna coklat dan berbau amis. Pallet tidak cocok untuk pakan anak ayam karena bentuknya yang bulat memanjang. Peran pellet adalah sebagai sumber protein hewani.
7.      Minyak kelapa
Minyak kelapa adalah bahan baku yang berasal dari olahan kelapa sawit. Teksturnya solid dan berwarna kuning dan tidak berbau. Penggunaanya dengan cara dicampur dengan bahan baku pakan yang lain sehingga menjadi ransum. Minyak kelapa berperan sebagai sumber protein nabati.
8.      Kulit edamame yang belum dicacah (skin has not been chopped edamame)
Kulit edamame yang belum dicacah merupakan hasil dari limbah edamame yang sudah dikeringkan. Teksturnya berbeda dengan kulit edamame yang sudah dicacah karena kulit edamame yang belum dicacah ini masih utuh, masih berbentuk asli seperti kulit edamame yang masih utuh, warnanya coklat tua dan baunya tengik. Kulit edamame yang belum dicacah ini berperan sebagai penghasil protein nabati.
9.      Bungkil kedelai (soybean meal)
Bungkil kedelai merupakan limbah dari pembuatan minyak kedelai berupa butiran kedelai yang sudah diambil minyaknya yang sudah dikeringkan. Bewarna coklat muda, mempunyai tekstur yang kasar dan berbau gurih agak sedikit manis. Bungkil kedelai berperan sebagai sumber protein nabati.


10.  Bungkil kelapa sawit (coconut palm)
Bungkil kelapa sawit merupakan hasil akhir limbah dari pembuatan minyak sawit.dan selanjutnya limbah tersebut dikeringkan agar menjadi bahan baku pembuatan pakan ternak. Teksturnya menyerupai serbuk dan berbau apek serta mempunyai warna coklat tua. Bunkil kelapa sawit ini berperan sebagai sumber protein nabati.
11.  Tepung bulu (feather meal)
Tepung bulu merupakan bahan baku pakan yang berasal dari limbah pemotongan unggas berupa bulu yang pembuatanya melalui penyucian, penjemutan, pengovenan dan terakhir penggilingan sehingga menjadi tepung bulu. Berwarna coklat muda, dan mempunyai tekstur yang lembut. Sebagai sumber protein hewani dan kaya akan protein hewani dan asam amino esensial.kandungan proteinya 85%, lemak 2,5% , Ca 0,5%, P 0,32% dan serat kasar 1%.
12.  Tepung darah (blood meal)
Merupakan bahan baku pakan yang berasal dari limbah RPH atau tempat penjagalan berupa darah. Teksturnya halus seperti tepung karena melalui proses penggilingan, mempunyai warna merah kecoklat-coklatan dan berbau arus. Tepung darah dipakai karena kadar protein kasar yang tinggi dan kaya akan asam amino lisin, tapi tingkat palatable agak kurang, disamping tingkat tercerna yang rendah artinya sebagaian besar terbuang karena sulit dicerna, maka pengguaanya harus dikombinasikan dengan bahan lain dengan tingkat pemakaian 3-5% saja. Kandungan proteinya 85%.
13.  Ampas kecap (dregs of ketchup)
Ampas kecap termasuk sumber protein nabati karena bahan bakunya adalah biji kedelai. Ampas kecap mengandung protein 24,9%, 24,3% lemak, 0,39% kalsium dan 0,33 fosfor. Ampas kecap bisa diberikan secara langsung (tanpa diproses lagi) sebagai pakan ternak dengan jumlah 20% dari ransum. Bentuknya seperti butiran. Dan berwarna coklat kehitaman.

Ø  Sumber vitamin
Golongan bahan yang mengandung vitamin yang tinggi
1.      Vitachick
Vitachick terdapat komposisi vitamin dan zat-zat tambahan lain yang diperlukan oleh ternak khususnya unggas. Proses metabolisme vithachick dibutuhkan, tetapi dalam ransum zat ini tidak digunakan pada kebanyakan hewan ternak. vitachick memiliki bau yang khas obat karena berasal dari bahan-bahan kimia sehingga memiliki rasa pahit bila dimakan. Meskipun pahit, tetapi vitachik dibutuhkan oleh ternak untuk pertumbuhan dari perkembangan ternak dan diberikan sesuai dengan dosis.

Ø  Sumber mineral
Golongan bahan yang mengandung mineral tinggi.
1.      Tepung batu kapur (limestone flour)
Tepung batu kapur merupakan Hasil dari proses penggilingan batu kapur. Berwarna putih kapur,tidak berbau dan teksturnya berbentuk tepung. Batu kapur berperan sebagai sumber mineral dan termasuk bahan baku untuk pembuatan pakan ternak.
2.      Garam (salt)
Bahan pakan ternak( berupa bahan additif) yang berasal dari air laut yang melalui proses evaporasi dan di keringkan di bawah sinar matahari. Berwarna putih, berbau amis, dan teksturnya padat. Berperan sebagai sumber mineral bagi ternak.
3.      Tepung kulit kerang (flour shells)
Tepung kulit kerang digunakan sebagai penyusunan ransum. Tepung kulit kerang digunakan sebagai sumber kalsium yang penting untuk unggas pedaging dan unggas yang sedang bertelur dengan kadar kalsium yang cukup besar yaitu 38% dan kandungan nutrien lainya yaitu 1,2% BETN, 46,7% PK, dan 86% BK. Tepung kulit kerang memiliki warna hitam keabuan, berbau amis karena termasuk dalam hewan laut dan memiliki rasa asin.

Ø  Zat aditif
Adalah zat yang ditambahkan kedalam pakan ternak. 
1.    Temulawak (ginger)
temulawak termasuk zat additif, memiliki bentuk bongkahan, berwarna kuning (orange), bau khas temulawak, rasa pahit serta mengandung zat antinutrisi berupa mimosin.
2.    Kunyit(turmeric)
Kunyit adalah tumbuhan suku Zingiberaceae marga curcuma. Banyak digunakan dalam masakan misal sebagai bumbu penyedap, pemberi warna kuning dan dapat membuat makanan lebih awet, dapat juga digunakan sebagai obat.Nilai nutrisi kunyit per 78 gr adalah kalsium 74 gr, fosfor 78 gr, besi 3,3 mg, kalori 63 Cal, protein 2 gr, karbohidrat 9,1 gr, air 84,9 gr.
















1 komentar:

  Supriyono

27 Juni 2013 pukul 17.07

share infonya lagi
nice post!!!