TUGAS DASAR-DASAR MANAGEMENT TERNAK
PROGRAM PEMELIHARAAN AYAM POTONG DOMBA
Di Susun Oleh:
Lutfiyatul Hidayah
Dosen Pembimbing:
Ir. Ahcmad Marzuki, MP
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013
PROGRAM PEMELIHARAAN AYAM
POTONG (BROILER) DAN DOMBA
Program Pemeliharaan Domba
1.
Tata laksana
Ø Perkandangan
Kandang diperlukan
sebagai tempat berlindung ternak dari hujan dan terik matahari sehingga ada
rasa nyaman. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kandang yaitu:
1)
tempat/lahan yang tanahnya kering dan letaknya tinggi,
2)
jarak kandang 10 meter dari sumur dan rumah,
3)
cukup mendapat sinar matahari pagi yang merata dan udara yang segar serta
bersih,
4)
terlindung dari hembusan angin langsung,
5)
tersedia tempat pakan dan minum yang mudah dibersihkan, dan
6)
menggunakan bahan bangunan yang kuat dan murah.
Kandang
di buat bentuk panggung. Model kandang panggung memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari kandang panggung adalah kandang menjadi lebih bersih
karena kotoran jatuh ke bawah, kebersihan ternak lebih terjamin, lantai kandang
selalu kering, serta kuman, parasit, dan jamur dapat ditekan. Beberapa kelemahannya
antara lain biaya relatif mahal, resiko terperosok/jatuh, dan kandang memikul
beban ternak lebih berat. Ukuran kandang berdasarkan status fisiologisnya
seperti di sajikan pada Tabel 6.
Tabel
6. Luas kandang ternak domba
No
|
Status
Fisiologis
|
Luas
Kandang
|
1.
|
Domba
umur kurang 7 bulan
|
0,5
m2
|
2.
|
Domba umur
7-12 bulan
|
0,75
m2
|
3.
|
Domba
umur lebih 12 bulan
|
1-1,5
m2
|
4.
|
Domba
induk menyusui
|
1
m2
|
Jika dalam suatu unit
kandang dipelihara sejumlah ternak dengan status fisiologis yang berbeda-beda,
maka harus ditempatkan sesuai status fisiologisnya dengan cara menyekat
beberapa ruang kandang. Peralatan kandang domba yang penting adalah tempat
pakan dan tempat minum. Selain itu perlengkapan kandang yang dibutuhkan seperti
tangga untuk mempermudah akses keluar masuk baik ternak maupun peternak dan bak
penampungan kotoran di bawah kolong.
Pemilihan lokasi
Untuk
menempatkan kandang, tempat yang dipilih adalah :
(1)
Tempat yang agak tinggi dan tidak tergenang air;
(2)
Agak jauh dari rumah atau sumur ;
(3)
Cukup mendapatkan sinar matahari pagi ; dan
(4)
Terlindung dari tiupan angin langsung (terutama pada malam hari).
Fungsi kandang
Fungsi
utama Kandang adalah antara lain :
-
sebagai tempat istirahat;
-
untuk melindungi dari pemangsa terutama
anjing ;
-
untuk tempat makan dan minum apabila ticlak
digembalakan ;
-
sebagai tempat untuk kawin dan beranak ;
-
tempat kotoran dan kencing ternak ;
-
clan untuk mempermudah dalam
pengontrolan ternak .
Pemilihan
bahan untuk kandang dan ukuran kandang
-
Bahan kandang dipilih yang mudah
didapat, murah, kuat dan tahan lama.
-
Untuk bahan atap kandang, sebaiknya
dipilih yang tidak menimbulkan panas seperti atap dari genting, ijuk atau
rumbia .
-
Ukuran kandang harus disesuaikan dengan
kebutuhan, dengan pemisahan antara kandang induk dengan pejantan .
-
Untuk dewasa ukuran kandang adalah 1-1,5
meter persegi .
Perlengkapan-perlengkapan
ternak domba.
Dalam budidaya ternak kambing dan domba, ada beberapa peralatan kandang yang harus selalu ada dan dibutuhkan dalam sebuah lokasi kandang kambing dan domba.Yang dimaksud dengan peralatan kandang disini adalah alat-alat yang penggunaannya dikhususkan di kandang. Berbagai Peralatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tempat makan / Palung makanan.
Merupakan tempat makanan di dalam kandang yang dibuat sedemikian rupa sehingga bahan pakan yang diberikan tidak tercecer. Pada palung / tempat makanan ini juga perlu disediakan ember untuk pemberian air minum.
2. Gudang makanan.
Merupakan tempat penyimpanan sementara untuk pakan yang belum diberikan kepada ternak. Umumnya gudang pakan akan disimpan konsentrat maupun hijauan yang belum diberikan. Penanganan khusus terhadap hijauan perlu dilakukan. Hijauan pakan yang disimpan dalam gudang sebaiknya tidak dalam ikatan agar tidak mengalami fermentasi yang menimbulkan panas dan akan mengurangi kualitas hijauan. Demikian pula terhadap makanan penguat hendaknya disimpan pada tempat yang terhindar dari proses pembusukan dan serangan hama.
3. Tempat Umbaran.
Merupakan bagian dari kelengkapan sistem perkandangan ternak kambing dan domba. Tempat umbaran ini digunakan sebagai tempat excersice ketika kandang sedang dibersihkan. Tempat umbaran akan sangat bermanfaat bagi ternak kambing dan domba yang tidak pernah digembalakan (intensif) sehingga kesehatannya selalu terjaga sekaligus merupakan tempat olahraga atau jalan-jalan bagi induk yang sedang bunting. Kesulitan induk untuk beranak (Distokia) umumnya sering disebabkan akibat kurangnya aktivitas bergerak dari induk yang sedang bunting.
4. Tempat kotoran.
Merupakan perlengkapan kandang yang sedah sewajarnya tersedia. Pada kandang tipe lemprak, sisa makanan atau kotoran akan menumpuk jadi satu dan sangat mengganggu kesehatan. Sebaliknya pada tipe panggung, kotoran akan tertumpuk pada kolong kandang sehingga akan mudah diolah untuk pembuatan pupuk.. Oleh sebab itu jarak lantai kandang tidak boleh terlalu rapat
Perawatan kandang
Untuk kesehatan ternak,
kandang harus dibersihkan secara rutin seperti membersihkan lantai kandang dan
kokopan tempat pakan . Jika terdapat bagian yang rusak, segera diperbaiki .
Pemeliharaan kandang meliputi pembersihan kotoran domba menimal satu minggu
sekali, membuang kotoran ke tempat penampungan limbah, membersihkan lantai atau
alas, penyemprotan dan pengapuran kandang untuk disinfektan.
2.
Memilih bibit
Bibit memiliki arti
penting dalam mendukung keberhasilan usaha yang bersifat komersial. Ternak
dipelihara dengan bibit yang baik, maka diharapkan dapat dihasilkan keturunan
yang baik pula. Faktorfaktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih ternak
sebagai ternak bibit dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sifat-sifat yang Perlu Dipertimbangkan
sebagai Ternak Bibit pada Domba
Sifat
Umum
|
Sifat
Khusus
|
- Umur
pubertas/akil balig (betina 10 bulan, jantan 12 bulan)
- Kesuburan
(subur) dan jumlah anak sekelahiran sampai disapih (2 ekor)
- Bobot lahir (2,2 kg), bobot sapih (12-13
kg), dan bobot badan dewasa (jantan 55-60 kg, betina 30-35 kg)
- Sifat keindukan (mampu menyusui, mengasuh,
dan membesarkan anaknya)
|
- Bentuk tubuh
-
Tidak ada cacat
|
Untuk mendapatkan
keturunan yang baik, maka pilihlah induk dan pejantan yang baik. Tanda-tanda
umum bentuk luar ternak yang dianggap baik dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3.5
Tabel 2. Tanda-tanda UmumBentuk Luar Calon Induk
Tanda
Umum
|
Keterangan
|
Bentuk
tubuh
|
Kompak,
dada dalam dan lebar, garis
punggung
dan pinggang lurus, bulu lunak
dan
mengkilat, tubuh besar tetapi tidak
terlalu
gemuk
|
Sifat
keindukan
|
Penampilan
jinak, sorot mata ramah
|
Kenormalan
kaki
|
Kaki
lurus dan tumit tinggi
|
Keadaan
gigi
|
Jumlah
gigi lengkap, rahang atas dan bawah rata
|
Keturunan
|
Berasal
dari keturunan kembar atau beranak
kembar,
atau kelahiran tunggal tetapi berasal
dari
induk muda
|
Ambing
|
Tidak
terlalu menggantung, bentuk simetris,
jumlah
puting dua buah
|
Tabel 3. Tanda-tanda
Umum Bentuk Luar Calon Pejantan
Tanda
Umum
|
Keterangan
|
Bentuk
tubuh
|
Besar,
dada lebar, tubuh relatif panjang, bagian tubuh sebelah belakang lebih besar dan
lebih tinggi, tetapi tidak terlalu gemuk
|
Penampilan
|
Gagah,
mencerminkan kemampuan menurunkan sifat yang baik pada anaknya
|
Aktif
|
Ramah,
aktif, dan siap mengawini induk yang birahi (nafsu kawinnya besar)
|
Keturunan
|
Berasal
dari keturunan kembar
|
Umur
|
Antara
1,5 sampai 3 tahun
|
3.
Reproduksi Ternak Domba
Secara umum interval
kelahiran domba yang baik adalah 2 tahun dengan 3 kali melahirkan. Agar
peternak dapat melakukan pengaturan perkawinan dengan baik, maka yang harus
diperhatikan adalah:
- Domba betina mencapai dewasa kelamin pada umur 6-8
bulan
- Domba jantan mulai dapat dikawinkan pada umur
18-20 bulan
- Domba betina mulai dikawinkan pertama kali pada
umur 12-15 bulan
- Siklus birahi terjadi rata-rata setiap 17 hari
sekali
- Lama birahi berlangsung 30-40 jam atau 1-2 hari
-
Saat yang paling tepat untuk mengawinkan domba yang sedang birahi ialah pada
hari kedua
- Lama bunting berlangsung 5 bulan atau 144-152 hari
- Penyapihan anak dilakukan pada umur 3 bulan
- Batas umur domba diternakkan: betina 5 tahun,
jantan 6-8 tahun
- Perbandingan antara betina dan pejantan:
a) pejantan yang berumur kurang dari 15 bulan dapat
melayani 10 ekor betina,
b) pejantan yang berumur kurang dari 3 tahun dapat
melayani 35 ekor betina, dan
c) pejantan yang berumur lebih dari 3 tahun dapat
melayani 50 ekor betina.
Tanda-tanda domba betina birahi:
- Gelisah, ribut dan nafsu makan berkurang
- Mencoba menaiki ternak lain, menggerak-gerakan
ekor dan sering kencing
- Berusaha menaiki pejantan dan yang penting mau
atau diam bila dikawini pejantan
-
Alat kelamin bagian luar sedikit membengkak, memerah dan kadang-kadang sedikit
mengeluarkan lendir.
4.
Mengawinkan Ternak
Walaupun domba betina
mencapai dewasa kelamin pada umur 6-8 bulan, sebaiknya perkawinan pertama
dilakukan pada umur 12- 15 bulan karena telah mencapai dewasa tubuh. Masa
birahi ternak domba berlangsung selama 30-40 jam atau 1-2 hari dan domba betina
akan melepaskan sel telur (Ovulasi) pada akhir masa birahi. Oleh karena itu,
perkawinan yang tepat harus dilakukan pada hari kedua masa birahi. Sebaiknya
pejantan harus dimasukkan ke dalam kandang betina minimum 3 kali siklus birahi.
Tanda-tanda awal kebuntingan kurang jelas untuk diamati walaupun dengan cara
meraba. Tanda-tanda umum yang tampak adalah birahi berikutnya tidak timbul
lagi, ternak lebih tenang, tidak suka dekat dengan pejantan, nafsu makan agak
meningkat, kadang menggesekkan badannya ke dinding atau menjilati dinding
kandang, pada pertengahan kebuntingan, perut nampak membesar terutama pada
perut sebelah kanan dan ambing agak turun posisinya.
5.
Ciri-ciri Ternak akan Melahirkan
Ternak domba bunting
selama 5 bulan. Induk yang bunting tua dipisahkan dari kelompoknya dan
ditempatkan di ruangan tersendiri yang bersih, aman dari gangguan, dan nyaman.
Tanda-tanda induk akan melahirkan: apabila puting dipijat akan keluar air susu
yang kental dan berwarna agak kuning, di daerah tubuh bagian belakang dekat
pangkal ekor terlihat cekung, dan saat kelahiran sudah dekat sekali, biasanya
akan terlihat cairan keluar dari kemaluan (vulva) dan ternak gelisah.
5.
Persiapan Perawatan Kelahiran
Kelahiran merupakan
proses alamiah. Agar kelahiran berlangsung lancar dan selamat, diperlukan
beberapa persiapan, yaitu: pembersihan kandang, lantai diberi alas atau tilam
dari bahanbahan yang empuk seperti jerami kering atau serbuk gergaji, dan penyediaan
jodium tincture (Obat merah) atau betadine untuk dioleskan pada bekas potongan tali
pusar.
6.
Proses Kelahiran
Proses kelahiran
diawali dengan masuknya janin ke dalam saluran peranakan, kemudian kantong
ketuban pecah. Bagian yang muncul pertama adalah kedua ujung kaki depan diikuti
kepala yang terletak di atas kedua kaki. Pada waktu anak lahir dan telah menyentuh
tanah, secara otomatis tali pusar langsung putus dan oleskan jodium tincture
pada bekas potongannya untuk mencegah infeksi. Induk biasanya akan langsung
berdiri untuk membersihkan lendir yang menutup tubuh anak domba. Jika induk
tidak mau menjilati anaknya, bersihkan cairan yang menempel dengan menggunakan
kain lap yang bersih dan kering.
7.
Perawatan Anak yang Baru Lahir
Setelah anak lahir
beberapa saat kemudian anak bisa langsung berdiri dan belajar menyusu untuk
mendapatkan kolostrum. Apabila induk tidak mau menyusui anaknya, maka sebaiknya
induk dipaksa dengan cara memegangnya agar anak dapat menyusu. Pada umur 3 minggu
pertama, kehidupan anak secara keseluruhan tergantung pada air susu induk atau
air susu pengganti. Anak biasanya menyusu 1-2 kali setiap jam.
8.
Pakan dan pemberiannya
Tata Cara Pemberian Pakan Pada Domba.
Zat gizi makanan yg diperlukan oleh ternak domba &
mutlak harus tersedia dlm jumlah yg cukup adalah karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral & air. Bahan pakan utk domba pada umumnya digolongkan dlm
4 golongan sebagai berikut:
- Golongan Rumput-rumputan, seperti rumput gajah, benggala, brachiaria, raja, meksiko & rumput alam.
- Golongan Kacang-kacangan, seperti daun lamtoro, turi, gamal daun kacang tanah, daun kacang-kacangan, albisia, kaliandra, gliricidia dan siratro.
- Hasil Limbah Pertanian, seperti daun nangka, daun waru, daun dadap, daun kembang sepatu, daun pisang, daun jagung, daun ketela pohon, daun ketela rambat & daun beringin.
- Golongan Makanan Penguat (Konsentrat), seperti dedak, jagung karing, garam dapur, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap & biji kapas.
Pakan utuk domba berupa campuran dari keempat golongan
di atas yg disesuaikan dengan tingkatan umur. Adapun proporsi dari campuran
tersebut adalah:
- Ternak dewasa: rumput 75%, daun 25%
- Induk bunting: rumput 60%, daun 40%, konsentrat 2-3 gelas
- Induk menyusui: rumput 50%, daun 50% & konsentrat2-3 gelas
- Anak sebelum disapih: rumput 50%, daun 50%
- Anak lepas sapih: rumput 60%, daun 40% & konsentrat 0,5–1 gelas
Sedangkan dosis
pemberian ransum utk pertumbuhan domba adalah sebagai berikut:
- Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=180 kg/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=340 kg/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=410 kg/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=110 kg/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=280 kg/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=440 kg/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=160 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=320 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=470 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=100 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=410 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=60 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=180 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=340 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=50 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=110 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
- Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=40 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari
- Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=280 gram/hari, pertambahan bobot=100 gram/hari
- Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=440 gram/hari, pertambahan bobot=150 gram/hari
9.
Perawatan Ternak
Perawatan merupakan
salah satu bagian dari pemeliharaan agar ternak domba dapat tumbuh dengan baik
dan berproduksi secara optimal. Upaya-upaya perawatan yang harus dilakukan
secara rutin antara lain memandikan, mencukur bulu, dan memotong kuku.
a. Memandikan
Domba sebaiknya
dimandikan secara rutin seminggu sekali agar tubuhnya tidak kotor dan tidak
menjadi sarang penyakit. Memandikan domba dapat dilakukan pada saat cuaca cerah
dengan menggunakan air bersih dan mengalir. Pada saat dimandikan, seluruh bulu
badan dan tubuhnya dibersihkan dengan air sabun dan disikat, kemudian dibilas
dengan air bersih. Setelah dimandikan, domba dibiarkan berjalan-jalan
(exercise) sampai bulunya kering. Memandikan ternak sekurangkurangnya 2 kali
dalam setahun, ternak yang tidak pernah dimandikan terlihat bulunya akan kotor,
gembul clan lembab (terutama ternak domba) . Manfaat dari memanclikan ternak
adalah agar kuman penyakit, parasit dan jamur yang bersarang dapat dicegah/cliberantas.
Ternak yang nampak bersih akan terlihat lebih sehat, sehingga bila dijual
kemungkinan harganya menjadi lebih tinggi .
b. Mencukur Bulu
Bulu domba tumbuh
relatif banyak sehingga memerlukan perawatan agar tidak menjadi kotor serta
tidak menjadi sarang kuman penyakit dan parasit. Mencukur bulu sebaiknya
dilakukan pada domba yang telah berumur lebih dari 6 bulan dan dilakukan dua kali
setahun. Sebelum mencukur bulu, sebaiknya domba dimandikan terlebih dahulu agar
bulunya bersih dan pelaksanaan pencukuran lebih mudah. Teknik saat mencukur
bulu, ternak dapat tetap berdiri atau dirobohkan dengan cara mengikat keempat
kakinya sehingga pencukuran dapat lebih cepat dan hasilnya lebih rapi.
Pencukuran dapat menggunakan gunting yang besar dan tajam atau gunting cukur
listrik. Pencukuran dimulai dari perut bagian bawah, ke atas, ke depan, dan ke
belakang sampai daerah kepala dan kaki. Bulu yang tertinggal di kulit sepanjang
0,5-1 cm. Mencukur bulu harus dilakukan dengan hati-hati agar kulit domba tidak
terluka.
c. Memotong Kuku
Domba yang dipelihara
dalam kandang, secara alami kukunya akan tumbuh dan bertambah panjang. Kuku
domba yang panjang dan tidak pernah dipotong dapat menyebabkan gangguan pada
saat berjalan, untuk pejantan dapat mengganggu pada saat kawin, dan menjadi
sarang kotoran dan kuman penyakit sehingga mudah terinfeksi. Untuk menghindari
hal-hal tersebut maka kuku domba harus dipotong secara rutin setiap 3-6 bulan
sekali. Memotong kuku dilakukan dengan cara mengikat domba pada bambu. Kemudian
kuku depan kiri dan kanan dipotong secara bergantian dengan cara mengangkat
kaki domba dengan melipat sendi lutut. Untuk memotong kuku belakang kiri dan
kanan dilakukan dengan menjepit badan domba bagian belakang dengan posisi
searah ekor, kemudian kaki belakang diangkat dan dipotong secara bergantian. Memotong
kuku dapat menggunakan gunting, rennet, atau pisau tajam. Bagian kuku yang
dipotong adalah bagian yang tidak ada syaraf dan pembuluh darah.
10.
Pengendalian Penyakit
Kesehatan menentukan
tingkat keberhasilan usaha ternak domba. Agar ternak domba tetap sehat, kandang
harus bersih, air minum diberikan teratur dan bersih. Penyakit yang sering
menyerang domba adalah bloat (kembung perut), cacing, dan kudis (kurap, scabies).
Pemeliharaan kesehatan yang terpenting adalah sanitasi. Beberapa mikroorganisme
hidup dan berkembang biak di luar tubuh tenak. Untuk itu, program sanitasi
dapat menurunkan jumlah mikroorganisme. Antiseptic dan disinfektan akan efektif
bila digunakan dalam program sanitasi. Penyakit yang menyerang domba sama
dengan penyakit yang ada pada kambing.
- Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pemberian vaksinasi
dapat dilakukan setiap enam bulan sekali vaksinasi dapat dilakukan dengan
menyuntikan obat kedalam tubuh domba. Vaksinasi mulai dilakukan pada anak domba
(cempe) bila telah berusia 1 bulan, selanjutnya diulangi pada usia 2-3 bulan.
Vaksinasi yang biasa diberikan adalah jenis vaksin Spora (Max Sterne), Serum
anti anthrax, vaksin AE, dan Vaksin SE (Septichaemia Epizootica).
11.Panen dan hasil panen
Hasil utama dalam usaha domba adalah
daging, wol, dan kulit. Daging dapat berasal dari daging anak domba dan daging
domba dewasa. Wol adalah produk yang dapat digunakan dalam industri pakaian dan
karpet. Selain itu, wol mentah mengandung lanolin 10—25%. Lanolin berwarna
kuning dan diperoleh dari ekstrasi wol yang merupakan campuran dari asam lemak
dan ester. Selama ini, lanolin digunakan sebagai bahan kosmetika. Kulit
diperoleh dari karkas setelah pemotongan.
11.
Pasca panen
Agar produk ternak
lebih bermanfaat atau tahan lama, baik sebagai konsumsi maupun bahan yang dapat
digunakan untuk keperluan selanjutnya, seperti: pengolahan karkas, daging,
kulit, kompos, dan wol, diperlukan penanganan lanjutan terhadap hasil utama
serta hasil ikutan. Untuk memperoleh produk ternak yang bermutu tinggi maka
diperlukan domba yang sehat, bebas dari penyakit ekto dan endo parasit. Selain
sehat, tahapan perlakuan tertentu yang harus dilalui yaitu pemeriksaan
kesehatan, penyembelihan, pengulitan, pelayuan karkas, dan pemotongan karkas.
Selain itu, terdapat juga teknologi pengolahan hasil utama (daging) dan hasil
ikutan (kulit dan kotoran).
3 komentar:
23 Juni 2013 pukul 16.40
artikelnya sangat membantuu :)
29 Juni 2013 pukul 00.43
mari kita tumpaskan koruptor di indonesia...!!!
MERDEKA...!!!
29 Juni 2013 pukul 02.13
SANGAT BERMANFAAT.. :)
Posting Komentar